
STRATEGI MENINGKATKAN KETERJANGKAUAN PRODUK EV OLEH MASYARAKAT
SUMMARY
Rencana Indonesia mengembangkan industri electric vehicle (EV) dalam negeri masih terganjal minimnya permintaan dari masyarakat. Tingginya harga kendaraan EV dibandingkan kendaraan internal combustion engine (ICE) menyebabkan masyarakat masih cenderung memilih ICE. Pemerintah sebenarnya sudah memiliki beberapa skema insentif untuk membuat EV lebih terjangkau, tetapi selisih harga awal yang cukup tinggi menyebabkan harga EV masih lebih mahal. Melihat potensi manfaat dari bantuan pembiayaan pada keterjangkauan EV, maka pemerintah sebaiknya mempertimbangkan pemberian insentif atau bantuan terkait pembiayaan selain kebijakan DP nol persen. Selain itu, perlu adanya roadmap untuk menjalankan EV dan pengembangan baterai yang diantaranya mencakup insentif fiskal dan pengembangan infrastruktur yang masif.
SPEAKERS
- Heru Rahadyan – Departemen Kebijakan Makroprudensial Bank Indonesia – Asisten Direktur
- Uun Ainurrofiq – GRAB Indonesia – Director of Government Affairs & Strategic Collaborations
- Kukuh Kumara – GAIKINDO – Secretary General
- Suwandi – Wiratno Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia – Ketua Umum
- David Sumual – BCA Sekuritas – Chief Economist
HIGHLIGHT VIDEO